Rabu, 06 Desember 2017

Jenis-Jenis Kelinci



Kelinci adalah mamalia kecil dari family Leporidae dari ordo Lagomorpha, yang dapat ditemukan dibanyak bagian Bumi.Dulunya satwa ini adalah satwa liar yang hidup di daratan Afrika hingga ke daratan Eropa.
                Sebelum tahun 1912,kelinci dan terwelu (hare) masih diklasifikasikandalam urutan Rodentia (pengerat). Padaperkembangannya, baru tahun 1912 kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha, ordo ini dibedakan menjadi 2 famili, yaitu ochtonidae (jenis pika) dan leporidae (termasuk kelinci & terwelu)
               Dalam klasifikasi kelompok taksonominya ada delapan genera yang berbeda dalam keluarga leporidae yang diklasifikasikan sebagai kelinci, termasuk di dalamnya kelinci Eropa (Oryctolagus cuniculus), kelinci Cottontail (genus Sylvilagus) 13 spesies, dan kelinci Amami (Pentalagus furnessi) spesies yang terancam punah di Amami Oshima Jepang.

Berikut adalah taxonomi kelinci secara umum :

Ordo Lagomorpha

Family Leporidae

Genus Pentalagus
· Amami Rabbit/Ryūkyū Rabbit, Pentalagus furnessi

Genus Bunolagus
· Bushman Rabbit, Bunolagus monticularis

Genus Nesolagus
· Sumatran Striped Rabbit, Nesolagus netscheri
· Annamite Striped Rabbit, Nesolagus timminsi

Genus Romerolagus
· Volcano Rabbit, Romerolagus diazi

Genus Brachylagus
· Pygmy Rabbit, Brachylagus idahoensis

Genus Sylvilagus
· Forest Rabbit, Sylvilagus brasiliensis
· Dice's Cottontail, Sylvilagus dicei
· Brush Rabbit, Sylvilagus bachmani
· San Jose Brush Rabbit, Sylvilagus mansuetus
· Swamp Rabbit, Sylvilagus aquaticus
· Marsh Rabbit, Sylvilagus palustris
· Eastern Cottontail, Sylvilagus floridanus
· New England Cottontail, Sylvilagus transitionalis
· Mountain Cottontail, Sylvilagus nuttallii
· Desert Cottontail, Sylvilagus audubonii
· Omilteme Cottontail, Sylvilagus insonus
· Mexican Cottontail, Sylvilagus cunicularis
· Tres Marias Rabbit, Sylvilagus graysoni

Genus Oryctolagus
· European Rabbit, Oryctolagus cuniculus

Genus Poelagus
· Central African Rabbit, Poelagus marjorita

Dari uraian tentang taxonomi di atas, di ketahui jika terdapat begitu banyak jenis kelinci liar yang ada di dunia. Dan dari beberapa literatur disebutkan jika sejak zaman romawi kelinci sudah mulai di domestikasi untuk dijadikan satwa peliharaan terutama untuk produksi daging dan wol. Untuk itu dalam memelihara kelinci kita sebaiknya telah memiliki tujuan yang pasti, apakah kita ingin memeliharanya sebagai kelinci hias saja (pet) atau sebagai binatang produksi. Namun demikian hampir semua jenis kelinci dapat dijadikan kelinci hias(pet).
Kelinci ras domestikasi memiliki sangat banyak ragam warna dan bentuk yang sangat menarik.
Diantara beberapa jenis ras yang populer dipelihara di Indonesia meliputi : Netherland Dwarf warna
putih, hitam, chinchilla, cokelat, cokelat, dan sable. Atau jenis New Zealands, California, Rex warna
putih, hitam, ungu, cokelat, dan broken (belang), Champagne D'Argents, coklat Spots Inggris, dan
hitam perak, satin warna merah, tembaga, dan Siam. Belum lagi jika ditandai dengan karakteristik
tambahan seperti ukuran tubuh, bentuk, telinga, tekstur bulu, kemilau, dan warna. Hal ini membuat
kelinci menjadi sangat menarik untuk dijadikan satwa peliharaan dirumah.
Sedangkan pemeliharaan kelinci yang ditujukan untuk produksi, jenis yang banyak dibudidayakan adalah dari jenis angora untuk wol dan satin serta rex untuk pedaging dan fur. Kelinci angora rambut tumbuh sangat panjang dan dapat dicukur atau dicabut dan ditenun menjadi benang yang dapat digunakan dalam membuat sweater, topi, dan sarung tangan. Kelinci Satin memiliki rambut
yang bersinar sehingga banyak digunakan untuk membuat mantel bulu halus dan topi.Jenis Rex memiliki rambut sehalus beludru sehingga banyak digunakan juga untuk membuat mantel bulu halus dan topi. Selain diambil kulitnya, satin dan rex juga dimanfaatkan sebagai penghasil daging.
Meskipun tingkat konsumsi daging kelinci tidak setinggi daging unggas, kambing atau sapi ternak kelinci tetap menjanjikan keuntungan. Karena kelinci adalah satwa yang mudah beradaptasi
dan cepat berkembangbiak.

Pada akhirnya sebenarnya tak ada batasan pasti antara kelinci hias(pet) dan kelinci produksi. Sebagai contoh banyak ras kelinci yang awalnya diperlakukan sebagai kelinci hias, dikemudian hari dimanfaatkan menjadi kelinci pedaging. Karena ras tersebut memiliki keunggulan pedaging seperti bobotnya yang besar,pertumbuhan bobot cepat dan perkembangbiakannya tinggi.



Sumber : BUKU_MENGENAL_BERBAGAI_JENIS_KELINCI_YANG_POPULER_DI_INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentarlah dengan bijak